Sebuah Cerita Cinta Yang Tidak Tertulis
Ini adalah sebuah kumpulan tulisan yang selama ini tidak akan pernah tertulis sebelumnya. Entah apa yang membuat semua itu sulit untuk dituliskan. Tapi nyatanya memang sulit. Baik lah akan kutulis semua yang terjadi dalam kehidupan yang tidak pernah tertulis.’
Sebut saja dia AB, entah apa yang membuat ku menuliskan huruf AB, tapi bodoh amat lah yang penting adalah isi ceritanya. Iya, semoga menarik sih, kalau kagak menarik ya sudah abaikan saja.
Jika AB dilahirkan didunia ini dikatakan normal, jika dilihat iya memang normal, namun hembusan angin akan berubah seketika apabila sudah kenal dekat dengan AB. Tapi anggap saja normal seperti manusia lainnya. Kenapa seperti itu ?. Faktanya dia mampu menyelesaikan Pendidikan samapi perguruan tinggi, yang sekarang bergelar Sarjana Komputer.
Tapi masalahnya, AB punya satu kendala dari kumpulan kendala yang begitu berkendala. Masalah seorang remaja tapi kalau sekarang sih sudah tingkat dewasa sih. Pasti lah sudah bisa kalian tebak kalau masalahnya adalah dalam hal Asmara, tapi bukan Hepy Asmara ya.
Kenapa dengan Asmaranya ?. Bayangkan saja, seorang anak Lelaki, yang pada masa sekolah berseragam abu-abu tidak masuk dalam fase percintaan ala-ala anak sekolah. Percintaan dalam apa ? Pasti tau dong jawabnya. Dan betul sekali fase-fase punya pacar. Tapi kalau dibilang aneh, iya kagak aneh sih, Cuma memang pada umumnya anak-anak remaja dalam fase berseragam putih abu-bu pasti dong ada yang Namanya Kasmaran dengan Cewek. Masah nggak sih, lah jaman sekarang aja sudah gak nunggu berseragam putih abu-abu. Putih biru aja sudah sok-sok an Papi Mami. Hahaha
Tahun 2010-an hingga 2015, teknologi yang terkenal adalah BBM bahkan SMS pun masih berlaku kala itu yang mendominasi level chatting-an. Tapi bukan itu sih yang menyebabkan AB tidak ada dalam fase Kasmaran. Tapi nyatanya AB pernah kasmaran dengan soerang Cewek teman sekelasnya. Namun AB aja yang sok-sok an mengejar prestasi dan tak mau pacarana, faktanya AB berhasil dong meraih prestasi UN waktu itu, iya meskipun ada di Peringkat 4. Setidaknya AB bisa memamerkan prestasinya pada keluarganya yang bermatabat jadi seorang Guru.
Tapi, apa coba yang membuat AB tidak sebangga itu dengan prestasinya ?. wkwkwk, ternyata Cewek yang ditaksir AB, tidak peduli dengan kondisi AB, dia merasa AB tidak menyukainya dan memilih dengan pria lain. Dan sampai akhirnya jangka setahun setelah Lulus SMA, Cewek yang ditaksir AB menikah dong, dan sekarang sudah jadi Ibu dua anak. Pengen ketawa tapi takut dosa. AB ? entah apa perasaan yang dilalui AB waktu itu. Tapi sepertinya sih baik-baik saja, nyatanya dia pun bisa masuk Perguruan Tinggi tapi Universitas Swasta, tak masalah sih bagi AB. Karena dia juga sempat Tes 2 kali di Universitas Negeri tapi tidak berhasil lolos Tes.
Dari situ AB melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan Sistem Informasi masuk Fakultas Teknik. Iyang sebenarnya ga ada ilmu basic nya sama sekali bagi AB. Lah dia aja sekolahnya di SMA dengan jurusan IPA. Tapi AB sendiri juga merasa yakin dengan pilihan pendidikanya. Jadi iya ga masalah hiraukan saja.
Lanjut kuliah hingga Semester 6. AB seakan sudah lupa dengan yang Namanya Jatuh Cinta atau dalam Bahasa sederhan suka dengan Cewek. Hahaah heran juga sih, sebenarnya apa yang dipikirkan oleh AB waktu itu. Dia hanya focus kuliah-pulang-kuliah lagi-pulang lagi-nongkrong dan seterusnya.
Liburan semester 6, sesuai dengan tradisi anak perguruan tinggi, yaitu adanya kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Tapi berbeda dengan Universitas yang AB tempat belajar. Namanya bukan lagi KKN, tapi KPM atau Kuliah Pengabdian Masyarakat. Ada apa dengan KPM ini ?
Jika sudah masuh tahap KPM, Universitasnya akan membagi kelompok dengan anggota yang dibagi dalam masing-masing Fakultas dalam satu kelompok tertentu. Nah, mungkin dari sinilag cerita AB baru dimulai. Emang dari tadi belum mulai ? wkwkwk.
Yang dipandang AB pertama kali adalah seorang cewek dari Fakultas Kesehatan. Tapi dia masih saja bersikap bodoh amat. Tapi diam-diam dia follow Intagramnya dong hahaha. Masih saja AB bersikap sok bodoh amat.
KPM berjalan selama sebulan. Berjalan dengan lancar dan baik-baik saja. Dia juga ada teman dekatnya sewaktu KPM. Dan juga termasuk dalam satu geng dengan cewek yang dari fakultas Kesehatan itu, iya sebut saja dia MG.
KPM usai, lanjut semester 7 dan AB memutuskan untuk mengambil Mata Kuliah Skripsi karena dirasa sudah tidak ada lagi MK dan SKS nya juga memenuhi syarat. Disisi lain AB dan MG juga masih saling berhubungan artinya masih sering chatting-an.
Masalahnya si AB hanya tempat berbagi curahan hatinya MG saja. Entah apa yang membuat MG lebih memilih curhat dengan AB. Mungkin karena si BM. Tunggu siapa lagi BM ? oke, BM adalah teman dekatnya AB sewaktu KPM kala itu. Dan BM ternyata lagi PDKT dengan si MG. Tapi AB merasa bahwa BM sewaktu KPM sudah punya pacar, dan AB berasa kaget saat tau kalau BM lagi mendekati sih MG.
Mirisnya saat MG berbagi cerita dengan AB, ternyata BM hanya membuat si MG tersakiti dalam arti lain hanya sebagai pelarian dari BM saja. Tapi entah kenapa AB saat itu juga merasa sakit saat mendengar cerita itu dari MG.
Bodohnya lagi AB tidak langsung bergerak cepat seperti menghibur atau gimana lah. AB masih saja bersikap bodoh amat. Padahal AB sendiri tau kalau dirinya juga mulai suka dengan si MG.
Waktu berjalan hingga AB sudah memantapkan diri untuk Berhasil Lulus atau berhasil menyelesaikan studinya di Perguruan Tinggi tersebut. Tapi si MG masih belum usai dia harus menyelesaiak studi lanjutannya dengan mengambil Profesi Ners. Iya sebuah studi lanjut dari anak fakultas Kesehatan.
Komunikasi si AB dengan MG masih berjalan dengan normal, memang normal-normal saja. Chattingan hanya sekedar salam dan apa kabar. Hingga saat MG selagi studi di salah satu daerah. MG bilang ke AB kalau sendiri kesepian. Dan ingin bertemu dengan AB. Tapi si AB tidak berani untuk memberangkatkan dirinya karena alasan tidak punya Surat Izin Mengemudi.
Pada lain waktu, berangkatlah AB untuk mengikuti tes dan berhasil mempunyai Surat Izin Mengemudi, dengan tujuan bisa jalan dan menghampiri si MG. Yang waktu itu pindah studi lagi di tempat yang berbeda. Tapi ada kalanya sebuah wabah datang yang menyebabkan MG dipulangkan dan studi di Universitasnya. Sebenarnya enak dong bagi AB untuk bertemu. Tapi AB tidak berani mengganggu si MG karena dia tau kalau MG menjadi relawan.
Miris sekali cerita si AB ini, jarang chattingan dan pada satu waktu tertentu, si AB akan kedatangan hari special yaitu dimana adalah hari kelahirannya. Senang sekali tampaknya si AB waktu pertama kali dalam sejarah pada hari kelahirannya dia bisa mengajak si MG untuk makan-makan, iya meskipun si MG masih enggan untuk berjalan berdua artinya bagi AB gagal untuk berdua, tapi AB juga masih bersikap sok bodoh amat, meskipun dalam hatinya sedikit kena prank.
Oke, lewati hari itu, AB dan MG masih bersikap sekedar salam dan apa kabar saja, Hingga tepatnya pada akhir bulan. AB mendapat kabar duka. AB ditinggal oleh Wanita tercintanya yaitu Ibu nya. Disaat akan datang hari Bahagia bagi keluarga AB harus melewati dengan kabar duka terlebih dahulu. Sedih rasanya jika menceritakan bagian ini.
Namun disisi lain, Ketika AB yang sudah jarang komunikasi dengan MG saat terakhir kali dia bertemu, tanpa disangka-sangka bagi AB kalau ternyata MG datang kerumah AB untuk berduka.
Apa yang dirasa AB waktu itu hanya rasa kagum dengan satu pertanyaan. Dia siapa dan Mengapa ?. Inilah yang membuat AB sepertinya mulai merasakan Jatuh Cinta lagi dengan seorang perempuan. Tapi karena ditengah kabar duka peresaan AB juga masih tercampur aduk.
Heran dan Aneh sih, apa yang dilakukan oleh AB. Dengan bergitu dia masih saja enggan berkomunikasi dengan MG. Masih sama saja hanya sekedar berbalas status whatsapp. Memang aneh di AB ini orangnya. Hingga pada saatnya MG juga akan kedatangan hari baiknya. Yaitu hari kelahirannya yang bertepatan pada akhir tahun. Si AB juga bergegas ingin memberikan sebuah Kado untuk si MG. Tapi Ketika AB ingin mengajak MG untuk bertemu dengan tujuan merayakan hari ulang tahunnya juga memberikan kado untuknya. Si MG tampaknya enggan untuk bertemu dengan si AB dengan kalimat tolakan yang halus.
Dari situ AB mulai berfikir lagi dan mulai jarang lagi komunikasi dengan MG. Hingga pada saat tertentu MG seakan mengjilangkan kabarnya dengan kalimat-kalimat dukungan terhadap dirinya. Hal itu terjadi karena MG ternyata sedang dalam karantina karena ikut terdampak dari wabah satu ini. Dari situ AB terus berdo’a supaya MG cepat diberi Kesehatan lagi. Entah apa yang membuat AB bergitu khawatir dengan kondisi MG kala itu.
Dengan kondisi yang seperti itu AB juga mulai berfikir kalau memang akan semakin sulit untuk bertemu dengan si MG. Dengan memandang terus kado yang sudah dibungkus rapi oleh AB. Hingga pada saatnya. AB kemudian mengirim kado itu lewat jasa ekpedisi dengan harapan MG bisa tersenyum dan berasa semangat lagi agar bisa sehat Kembali.
Tut tut tut. Sama seperti sebelumnya AB dan MG masih jarang berkomunikasi. Hahaha heran juga rasanya kenapa kok seperti itu ? aduh AB kenap kau ini AB.?
Pada waktu tertentu, tiba-tiba MG menghubungi AB dan mengajak untuk bertemu dan ngopi bareng. Dengan waktu yang sudah ditentukan AB langsung aja bilang “Ayo, Siap Berangkat”. Padahal AB sendiri waktu itu ada sebuah acara yang padat ditempat kerjanya, dari Pagi hingga siang hari, AB segera menyelesaikaanya dengan harapan bisa datang tepat waktu saat bertemu dengan MG. Seakan tak kenal Lelah bekerja dengan penuh semangat.
Dengan tujuan tertentu AB berharap bisa bertemu dan mengatakan sebuah kalimat yang selama ini Tidak Tertulis dalam hati AB. Bahwasannya AB ingin mengatakan kalau di mulai Jatuh Cinta dengan MG dan berharap bisa menjalin suatu hubungan yang pasti.
Etssss,. Tunggu dulu, disaat AB sampai di lokasi yang sudah dijanjikan, ternyata MG tidak hanya mengajak AB untuk ketemu dan ngopi bareng. Ternyata si MG juga mengaja dua temannya, iya teman dari AB juga sih. Dan disitulah AB merasa tidak bisa mengatakan perasaannya pada MG. Sebuah pertemuan yang begitu menyenangkan bagi AB, meskipun ada satu misi yang belum terlaksanakan. AB pun berfikir untuk mengatakan pada lain hari.
AB mulai ingin berkomunikasi lebih lanjut dengan MG, dengan tujuan mencari dan ingin memperhatikan MG, tapi bagi AB respon yang diberikan MG, kenapa hanya sepatah dua kata ?. AB masih ingin bersikap bodoh amat. Dan satu waktu lagi ingin mengajak MG untuk ketemu bareng. Tapi MG menolak dengan halus karena masih belum ada waktu liburnya.
AB tidak patah semangat. Dalam jangka waktu beberapa minggu. AB ingin mengajak MG untuk ketemu bareng lagi dengan alas an AB ingin ada teman curhatnya. Namun MG masih saja melontarkan kalimat tolakan yang halus dan masih sama seperti sebelumnya, masih belum ada waktu libur.
Hingga yang ketiga kalinya AB memtuskan untuk ingin main kerumah MG, namun lagi-lagi MG membolehkan tapi dengan kalimat bahwa MG sibuk berkerja dan jarang ada dirumah.
AB mulai kesal dengan dirinya sendiri, dan terus bertanya-tanya pada tuhan dalam setiap do’anya. Kenap MG bersikap seperti ini ?
Namun, kali ini AB tidak mengajak MG lagi, melainkan membuat sepatah dua kata yang berkesan mengajaknya bertemu. Namun kata-kata halus yang dilontarkan masih sama seperti sebelumnya.
AB juga sebenarnya ingin lanjut komunikasi dengan MG, namun kali ini responnya ada sebatas iya dan oke.
Ada dengan AB ? Apa yang harus dilakukan AB ? Kenapa ada seorang seperti AB yang pada dasarnya tak pandai berbicara dengan perempuan, dan saat mulai merasa Jatuh Cinta lagi setelah sekian lama, kenapa AB sulit untuk mengatakannya secara langsung ?
Haruskah AB meninggalkan MG dan berpindah hati pada perempuan lain ?
Yang saat ini AB masih belum bisa berpindah hati karena belum menemukan jawaban dari seorang MG.
Dengan posisi AB saat ini, hidup dirumah tanpa adanya seorang Ibu. Berjibaku untuk mencari pengahasilan, melihat teman-temannya pada sukses dan berhasil menjalin suatu hubungan dengan pernikahan. Membuat AB semakin galau dan tak karuan hatinya.
Dia bingung harus melakukan apalagi dengan MG ?. Apakah pantas bagi AB menyatakan perasaannya lewat telepon ?.
AB sekarang hany bisa berdo’a dan menunggu suatu kepastian terhadap rasa suka dan cintanya terhadap MG.
Semoga AB bisa mendapat jawaban yang pasti dan bisa melanjutkan rutinitasnya dengan hati yang tidak di geluti oleh rasa penasaran dan kegusaran hatinya.