Jenis Cedera dan Cara Mengatasinya - Materi PJOK Kelas 4 Semester 2
Assalamualaikum Wr. Wb - Salam Sejahtera dan Salam Budaya
Pada pelajaran ini, kamu akan mempelajari jenis-jenis cedera. Kamu juga akan belajar menangani cedera ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan mempelajari materi ini, kamu akan merasa aman dan nyaman dalam beraktivitas sehari-hari.
Sebelum lebih lanjut untuk mempelajari materi ini, alangkah baiknya kamu semua berdo'a terlebih dahulu, semoga selalu diberi kesehatan dan dapat belajar dengan tenang, agar ilmunya bisa berkah dan bermanfaat. Amiiin
Apa sajakah jenis cedera yang terjadi saat beraktivitas fisik?. Saat beraktivitas fisik, sangat rentan terjadi bahaya cedera. Jenisjenis cedera dalam aktivitas fisik sebagai berikut.
Baca Juga : Renang Gaya Bebas - Materi PJOK Kelas 4 Semester 2
1. Jenis Cedera dalam Aktivitas / Olahraga Fisik
a. Memar
- Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan untuk menghentikan pendarahan kapiler.
- Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut. Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan lunak yang rusak.
- Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas fisik.
b. Cedera Otot
Cedera otot terdiri atas cedera otot tendon dan cedera otot ligamen. Otot tendon menghubungkan otot dan sendi atau otot dan tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan persendian.
- Penanggulangan cedera otot dengan mengistirahatkan bagian cedera dan mengompresnya dengan es.
Selain itu, ada juga yang namanya cedera kram otot. Penyebab keram adalah kelelahan otot, kurangnya pemanasan dan peregangan, serta gangguan sirkulasi darah menuju otot. Keram otot menyebabkan rasa nyeri.
- Penanggulangan cedera kram otot, adalah dengan meluruskan bagian tubuh yang mengalami kram otot dan mengistirahatkannya beberapa saat
c. Pendarahan
- Pendarahan Hidung
- Dudukkan penderita. Jepit hidung sedikit ke bawah tulang rawan hidung. Posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari lain. Lakukan selama 5 menit. Anjurkan korban bernapas melalui mulut.
- Berikan kompres dingin di sekitar batang hidung, mata, hingga pipi.
- Jika pendarahan tidak berhasil dihentikan, segera minta pertolongan kepada orang dewasa di sekitarmu.
- Pendarahan Mulut
- Pendarahan dari bibir atau gusi dihentikan dengan penekanan langsung dan kompres dingin.
- Jika terdapat gigi goyang atau fraktur, gigi tidak dicabut. Korban dibawa ke klinik atau rumah sakit untuk ditangani dokter gigi.
d. Pingsan / Kehilangan Kesadaran
- Apabila wajah orang yang pingsan pucat karena kelelahan atau lapar, baringkan di tempat datar. Letakkan kepala lebih rendah dari kaki agar darah mengalir ke kepala korban pingsan.
- Apabila korban muntah, miringkan kepala agar muntahan tidak menghalangi pernapasan.
- Apabila wajah orang yang pingsan memerah, sangga kepalanya dengan bantal atau sesuatu. Tujuannya agar darah mengalir secara normal.
- Apabila pakaian yang dikenakan korban terlalu ketat, kendurkan. Ini dimaksudkan agar korban dapat bernapas dengan lega.
- Apabila korban sudah siuman, beri minuman air gula atau teh manis hangat.
- Apabila korban tidak sadar, segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat. Ini dilakukan agar segera mendapat perawatan medis.
2. Jenis-Jenis Cedera dalam Kegiatan Sehari-Sehari
- Luka Iris / Sayatan
- Luka iris terjadi ketika kulit terkena benda tajam. Luka iris terjadi saat kita menggunakan pisau, menginjak pecahan kaca, atau benda tajam lain.
- Luka Memar
- Luka memar terjadi karena bagian tubuh terkena benturan benda keras dengan tekanan keras. Contoh luka memar, yaitu luka karena terbentur meja, luka terkena pukulan, dan luka terkena tendangan.
- Luka Lecet
- Luka lecet terjadi akibat permukaan kulit tergesek permukaan kasar. Luka lecet umumnya lebih sakit atau perih daripada luka iris.
- Luka Tusuk
- Luka tusuk diakibatkan benda berujung runcing atau tajam. Luka tusuk umumnya disebabkan benda runcing, seperti garpu, gunting, obeng, anak panah, pecahan kaca, pensil, dan bolpoin.
- Luka Gigitan
- Biasanya terjadi karena gigitan binatang
- Luka Bakar
- Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar mengakibatkan gejala seperti kulit melepuh, kulit mengelupas, kulit hangus, dan pembengkakan. Keadaan ini biasanya menimbulkan gelembung cairan di bawah kulit.